Minggu, 13 Mei 2012

Berjilbab Tapi Bertabarruj

Bismillahi Rahmanirrahim, Assalamu Alaikum

Ukhti jaman ini semakin modern saja, sadar tidak? bahkan jilbab pun sudah modern. model jilbab itu ukhti aduch semakin hari semakin gaya aja. dari tahun ketahun dunia fashion semakin berkembang sedikit banyaknya tidak lagi yang syari'i. saya tidak bisa menjamin tahun depan apak h jilbab itu masi dikepala atau mungkin sudah di leher. Entahlah.

Saya tidak menggugat mereka ukhti, hanya saja perlu kita luruskan pemahaman tentang menutup aurat itu bukan sekedar adanya jilbab dikepala, kemudian kain membungkus tubuh, sama sekali tidak seperti itu. antara membungkus dan menutupi itu perbedaannya sangat jauh. sesuatu yang dibungkus itu tentu yang melihat masih mampu meraba-raba apa yang ada di balik kain itu. ya.. namanya membungkus tentu akan mengikuti bentuk/lekuk-lekuk tubuh. tapi kalau menutup it maka orang tidak mampu meraba-raba apa yang ada dibalik kain itu. coba deh dibayangin sendiri :). yang Lucu mereka yang membungkus dengan yakin mengatakan bahwa pakaiannya sesuai dengan syar'i. coba diperhatikan QS. Al-Ahzab:59  dan QS. An-Nur: 31

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Ahzab:59)

" Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya"(QS. AN-Nur:31).


Dari kedua ayat tersebut tidak dikatakan "Bungkuslah" tapi dikatakan "Tutuplah". jadi sudah jelas bahwa kita diperintahkan untuk "menutupi" bukan "membungkus". jangan keliru wahai saudariku, jika kau kataka bahwa engkau menjaga hijab dengan tidak bersentuhan dengan yang bukan mahrammu namun bukankah hijab dalam hati itu yang paling utama, insyaAllah jika segumpal daging itu baik maka seluruhnya akan baik. jika berjilbab namun membungkus bukankah sama halnya engkau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhmu, apak itu tidak sama dengan memperlihatkan auratmu.

Yang kutau syarat pakaian syar'i yang utama adalah:
  • Pakaian itu harus tebal dan tidak transparan
  • Tidak ketat sehingga nampak lekuk-lekuk tubuhmu saat engkau memakainya
  • Tidak pula diberikan wewangian yang baunya menyengat
  • Pakaian itu tidak dengan tujuan bertabarruj


Saudariku, apakah kalian mengetahui hukum bertabarruj itu haram?. karena bertabarruj sama dengan mengumbar aurat, bersolek kepada yang bukan muhrimnya. sebagaimana firman Allah

“Janganlah mereka memukul-mukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (An-Nuur:31)
 
ini hanya salah satu dari banyaknya dalil tentang haramnya bertabarruj. Menutup aurat itu jagan stenga hati. karena hasilnya tentu tidak akan sama dengan apa yang diperintahkan.

Engkau diperintahkan untuk menutup aurat bukan membungkus aurat, engakau diperintahkan untuk tidak bertabarruj. bukankah rasulullah bersabda:
"Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya." (HR. Abu Daud)
"Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
Ingat ketika Fatima Az-Zahra bertanya kepada Rasulullah S.A.W "Mengapa wanita-wanita itu disiksa?"

"Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.



Saudariku tidak ada tawar menawar dalam hukum Allah Swt. perintah yang ada dalam Al-Qur'an bukankah itu sudah cukup jelas. apakah nikmat rasanya jauh dari ridho Allah dan berteman dengan murkahnya. apkah tidak lelah dengan cara hidup yang seperti ini terus menerus sementara ajal terus mengintai kita. sekali lagi jangan keliru tentang menutup aurat. Mengapa berislam jika tidak sanggup untuk menjalankan perintahNya. Engaku telah memilih pilihanmu sebelum kau lahir kedunia ini maka bertanggung jawablah ataslah pilihan itu dan tepati janji yang pernah engkau ikrarkan padaNya. karena semua perbuatan akan butuh pertanggung jawaban kelak. 



Semoga note ini bermamfaat. kita sama-sama belajar. jika dalam note saya ada yang salah mohon maaf. kritik dan saranya tulis aja di message box.
silahkan dicopy or share jika berminat hehehe
NB ::  Cantumkan Sumbernya ya Syukron^^


0 comments:

Posting Komentar

♥ Please leave your comments, whatever you think! JazakiLLah_^ ♥